UNJ Perkuat Hubungan Persahabatan Indonesia–Myanmar melalui Cultural Day 2025

Jakarta, Humas UNJ – Universitas Negeri Jakarta (UNJ) bekerja sama dengan Kedutaan Besar Myanmar menyelenggarakan kegiatan Indonesia–Myanmar Cultural Day 2025 dengan tema “A Love for Children’s Education and a Brighter Future”. Acara ini berlangsung di Aula Latief Hendraningrat, Kampus UNJ, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (26/11/2025).

Rektor UNJ, Prof. Komarudin, dalam sambutannya menyampaikan bahwa perayaan budaya Indonesia–Myanmar merupakan momentum untuk merayakan solidaritas, persahabatan, dan harapan bersama kedua negara.

“Izinkan saya menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kontribusi Departemen Tata Rias, Tata Busana, Pendidikan Seni Tari, Pendidikan Olah Raga dan Pendidikan Musik UNJ serta para duta mahasiswa berbakat kami yang akan tampil dalam peragaan busana. Kreativitas dan kerja keras Anda mewujudkan semangat diplomasi budaya yang kita rayakan hari ini,” ujarnya. Rektor juga menyampaikan terima kasih kepada mitra UNJ yang telah mensupport acara: Bank Negara Indonesia (BNI), Batik Nona Rara, dan d’jasmine salon.

Prof. Komarudin juga menyampaikan belasungkawa atas tragedi gempa bumi yang melanda Myanmar pada 28 Maret 2025. Ia berharap kegiatan ini dapat memberikan kontribusi melalui penggalangan donasi untuk mendukung pemulihan fasilitas sekolah yang terdampak bencana serta mengembalikan proses belajar-mengajar di Myanmar.

Selain itu, Rektor UNJ mengapresiasi mahasiswa Myanmar, Shoe Tiha, yang telah menyelesaikan program beasiswa Seni dan Budaya Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri, serta Shyun Lei Thu yang sedang menempuh studi di UNJ melalui beasiswa negara berkembang.

“Kehadiran mereka memperkuat pemahaman antarbudaya dan mengingatkan kita akan pentingnya program pertukaran pendidikan dalam membangun hubungan baik yang langgeng,” tambahnya.

Sementara itu, Wakil Kepala Kedutaan Besar Myanmar, Mrs. Shwe Yi Phyo, menegaskan bahwa perayaan budaya ini bukan sekadar merayakan warisan, tetapi juga menunjukkan persatuan, semangat, dan upaya mencapai tujuan bersama.

“Komitmen, pembangunan, dan persahabatan telah membuat acara ini dapat terlaksana,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan bahwa donasi yang terkumpul akan disalurkan untuk pemulihan pascabencana, membantu masyarakat yang terdampak, serta mendukung pemulihan pendidikan di Myanmar.

Jurman Saputra Nazar, dari Direktorat Diplomasi Kementerian Luar Negeri RI, menekankan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk diplomasi melalui kebudayaan.

“Diplomasi tidak hanya dilakukan oleh Kementerian Luar Negeri atau diplomat, tetapi juga oleh universitas dan lembaga lain seperti kegiatan hari ini,” katanya.

Jurman menambahkan bahwa hubungan diplomatik dan politik Indonesia–Myanmar sudah sangat kuat, terutama melalui program pendidikan. Ia berharap kerja sama seperti ini terus diperluas untuk memperkuat solidaritas, persahabatan, dan kemanusiaan di kawasan Asia.

Acara ini juga dimeriahkan dengan pertunjukan pencak silat, tarian tradisional Myanmar, serta puncak acara berupa peragaan busana khas kedua negara.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *